Pramugara Lion Air, Donny Prima Yuszela, menjadi perhatian beberapa hari ini.
Videonya tengah melayani seorang nenek penumpang penerbangan Lion Air, Surabaya-Palangkaraya, viral dan mendapatkan respons positif dari warganet.

Dalam video yang beredar, Donny terlihat sabar menyuapi nenek yang disebut berusia 117 tahun itu.
Tak hanya menyuapi, ia juga memberikan minum hingga membenarkan kerudung sang nenek.


Saat dihubungi secara langsung oleh Kompas.com, Selasa (19/11/2019), Donny menceritakan pengalaman dan alasannya melakukan hal itu.

Bagaimana cerita Donny?

Donny mengatakan, saat itu ia melakukannya karena teringat bagaimana jika hal yang sama terjadi pada ibunya.

"Kalau mama saya pergi ke suatu daerah, bepergian tanpa saya, terus mama saya butuh bantuan dan enggak ada orang yang mau bantu, itu sedih pasti. Saya mikirnya, saya harus bisa (membantu), karena kan apa pun yang kita tabur, itu yang kita tuai," kata Donny, Selasa siang.

Meski masih tinggal satu kota, laki-laki kelahiran Jakarta ini mengaku memiliki kesempatan yang sangat terbatas untuk bertemu dengan orangtuanya di rumah.

Dalam sepekan, ia memiliki jadwal terbang selama 6 hari dan memiliki 1 hari libur.
"Schedule saya 6 hari terbang, 1 hari libur. Dan 1 hari libur itu kan pasti kalau mau pulang ke rumah kan kayak 'Duh gue lebih baik istirahat untuk balikin tenaga buat besok kerja lagi'. Meskipun mama saya ada di Jakarta, sebulan itu saya bisa 3 atau hanya 2 kali ketemu," jelas Donny.

Menurut Donny, nenek yang pergi bersama keponakannya tidak bisa berbahasa Indonesia dan hanya bisa berkomunikasi dengan bahasa Bugis.

Oleh karena itu, Donny harus berkomunikasi dengan mengandalkan bahasa tubuh sehingga pada video yang direkam oleh salah satu penumpang itu tidak terdengar ada percakapan yang terjalin antara Donny dan nenek tersebut.

Hanya satu dua patah kata yang diucapkan dan senyuman yang dilemparkan.

"Saya mencoba untuk ngertiin apa yang dia rasain saja, karena body language-nya kan menggambarkan dia menginginkan sesuatu. 'Oh iya nenek, minum yuk'. Tapi si bapaknya ini men-translate apa yang ibunya bilang. Sometimes aku nanya apa yang dimaksud ibunya," ujar dia.

Terlepas dari semua itu, Donny mengaku apa yang ia lakukan dapat dilakukan oleh semua awak kabin yang bertugas.

"Apa yang aku lakuin itu semua awak kabin punya hak untuk melakukan hal seperti itu. Tapi kan itu balik lagi ke diri kita masing-masing. Iya betul (enggak wajib)," kata Donny.

Donny menyebutkan, kewajiban utama seorang kru kabin adalah memastikan keselamatan dan melakukan pelayanan kepada penumpang selama penerbangan.

"Yang pasti, safety yang pertama, yang kedua service. Kami mengutamakan keselamatan dulu baru bisa men-service penumpang. Safety first, after that baru kita service," ujar dia.

Menurut Donny, selama 8 tahun berkarya di Lion Air, ia sudah beberapa kali melakukan hal yang sama kepada penumpang.

Akan tetapi, kali ini menjadi perhatian karena videonya viral di media sosial. Ia mengaku tidak mengetahui ada penumpang yang merekamnya.

"Saya enggak tahu kalau ibu ngerekam, saya enggak tahu dari awal. Kalau saya tahu, saya pasti menolak, saya tidak ingin (pamer) "Ini lho, Donny", enggak," kata dia.

"Kalau saya tahu saya divideoin, saya akan menolak dong, karena balik lagi ke diri saya. Saya adalah tipikal orang yang enggak mau di-blowup. Saya tipikal orang yang enggak butuh pengakuan," lanjut dia.

Donny mengatakan, ia sudah menghubungi penumpang yang merekam aksinya dan justru mengucapkan permintaan maaf karena video tentang dirinya menjadi viral di media sosial.

"Terima kasih Ibu, saya minta maaf pasti nantinya ada beberapa yang menghubungi Ibu dan mengganggu waktu Ibu, saya minta maaf sekali," ujar Donny.