Nasi Uduk disulap menjadi kue cantik...
Diperlukan suatu inovasi baru dalam sebuah bisnis agar bisa menarik
konsumen. Hal itulah yang dilakukan oleh Tania Jean Winarta bersama
kelima sahabatnya dalam membuka usaha kuliner tradisional.
Wanita yang akrab disapa Nia itu punya cara berbeda dalam mengemas kuliner nasi uduk. Wanita tersebut membuat nasi uduk yang disulap hingga menyerupai sebuah kue yang memiliki tampilan cantik.
Usaha yang diberi nama Nasi Uduk Manja itu sangat diminati konsumen. Walau bisnis itu masih tergolong baru yakni sekitar satu tahun, Nia dan lima sahabatnya itu sudah bisa meraup omzet hingga sekitar Rp 100 juta/bulan.
Namun, semua capaian itu tak langsung didapat oleh Nia dan sahabat-sahabatnya. Namanya usaha, pasti ada proses hingga menjadi sukses.
Awalnya, Nia bercerita, usaha nasi uduknya yang dimulai sekitar Februari 2017 itu kurang maju. Sebab, saat itu yang dijual Nia hanyalah nasi uduk biasa, tanpa inovasi.
"Awalnya kita buka foodcourt di daerah Puri Indah, Kembangan, Jakarta Barat, jualan nasi uduk biasa, lalu merambah ke nasi kotak. Cuma kan kalau begitu saingannya banyak. Yang pas kita foodcourt itu hasilnya kurang banget ya," kata Nia.
Saat itu, modal awal yang dikumpulkan Nia bersama lima sahabatnya memang tak banyak, hanya sekitar Rp 7 juta yang juga digunakan untuk sewa tempat. Barulah setelah ide untuk mengembangkan nasi uduk menjadi berbentuk kue, modal tersebut ditambah lagi sebesar Rp 3 juta.
Nia mengungkapkan, ide untuk menyulap nasi uduk itu datang karena pikiran iseng sang sahabat. Bisa dibilang, awalnya hanya sekadar coba-coba untuk bisa memajukan usahanya, itu karena mereka memutuskan untuk menutup toko nasi uduknya karena hasilnya kurang positif.
"Saya sendiri hobi baking, nah lima orang ini bilang coba dong bikin kue dari nasi. Akhirnya aku iseng coba, akhirnya jadi kuenya. Karena kalau hanya nasi uduk biasa, walau promosi-promosi ke media sosial juga kayanya responnya kurang bagus, mungkin karena saingannya banyak dan orang belum kenal," katanya.
Walaupun sudah memiliki inovasi yang unik, namun Nasi Uduk Manja tak serta-merta bisa menarik perhatian konsumen. Nia dan para sahabatnya itu pun mencoba memasarkan produknya dengan cara kekinian, yakni mengendorse-nya ke beberapa food blogger.
Wanita yang akrab disapa Nia itu punya cara berbeda dalam mengemas kuliner nasi uduk. Wanita tersebut membuat nasi uduk yang disulap hingga menyerupai sebuah kue yang memiliki tampilan cantik.
Usaha yang diberi nama Nasi Uduk Manja itu sangat diminati konsumen. Walau bisnis itu masih tergolong baru yakni sekitar satu tahun, Nia dan lima sahabatnya itu sudah bisa meraup omzet hingga sekitar Rp 100 juta/bulan.
Namun, semua capaian itu tak langsung didapat oleh Nia dan sahabat-sahabatnya. Namanya usaha, pasti ada proses hingga menjadi sukses.
Awalnya, Nia bercerita, usaha nasi uduknya yang dimulai sekitar Februari 2017 itu kurang maju. Sebab, saat itu yang dijual Nia hanyalah nasi uduk biasa, tanpa inovasi.
"Awalnya kita buka foodcourt di daerah Puri Indah, Kembangan, Jakarta Barat, jualan nasi uduk biasa, lalu merambah ke nasi kotak. Cuma kan kalau begitu saingannya banyak. Yang pas kita foodcourt itu hasilnya kurang banget ya," kata Nia.
Saat itu, modal awal yang dikumpulkan Nia bersama lima sahabatnya memang tak banyak, hanya sekitar Rp 7 juta yang juga digunakan untuk sewa tempat. Barulah setelah ide untuk mengembangkan nasi uduk menjadi berbentuk kue, modal tersebut ditambah lagi sebesar Rp 3 juta.
Nia mengungkapkan, ide untuk menyulap nasi uduk itu datang karena pikiran iseng sang sahabat. Bisa dibilang, awalnya hanya sekadar coba-coba untuk bisa memajukan usahanya, itu karena mereka memutuskan untuk menutup toko nasi uduknya karena hasilnya kurang positif.
"Saya sendiri hobi baking, nah lima orang ini bilang coba dong bikin kue dari nasi. Akhirnya aku iseng coba, akhirnya jadi kuenya. Karena kalau hanya nasi uduk biasa, walau promosi-promosi ke media sosial juga kayanya responnya kurang bagus, mungkin karena saingannya banyak dan orang belum kenal," katanya.
Walaupun sudah memiliki inovasi yang unik, namun Nasi Uduk Manja tak serta-merta bisa menarik perhatian konsumen. Nia dan para sahabatnya itu pun mencoba memasarkan produknya dengan cara kekinian, yakni mengendorse-nya ke beberapa food blogger.
Secara perlahan, produk Nasi Uduk Manja mulai dikenal. Dengan merogoh
kocek mulai dari Rp 50 ribu-500ribu untuk endorse tersebut, produk Nia
bisa menarik perhatian banyak konsumen.
"Kita waktu itu sudah mulai pinteran kan, dalam arti kita coba endorse food blogger. Dari situ kirim-kirim ke food blogger, jadi people lebih aware dan marketnya lebih kebuka," tutur Nia.
Karena mulai berkembang, Nia dan lima sahabatnya itu pun mempekerjakan dua orang pegawai untuk menjalankan usahanya. Sebab, mereka mulai sedikit keteteran karena banyaknya pesanan.
Nia dan lima sahabatnya itu menjual nasi uduk dengan harga kisaran Rp 150 ribu sampai lebih dari Rp 1 juta. Harga tersebut dihitung berdasarkan porsi yang diminta si konsumen dalam setiap pesanan.
"Kalau Rp 1 jutaan lebih itu kuenya bisa buat 40-50 orang. Jadi kuenya empat tingkat, atau lebar, isinya, menunya juga lebih banyak. Kasarnya dihitung porsinya. Jadi mau buat makan 50 orang, nanti kita hitung jatuhnya 1 juta lebih. Kalau untuk yang Rp 150 ribu buat berempat, ukuran terbesar tergantung pesanan customer," katanya.
Kini, Nia dan lima sahabatnya itu bisa melayani hingga delapan pesanan kue setiap harinya. Mereka juga saat ini tak membuka toko dalam menjalankan usahanya, Nia sekarang hanya memasarkannya lewat media sosial dan memiliki sebuah dapur untuk menyiapkan pesanan konsumen.
Mereka pun berencana untuk bisa mengembangkan sayap bisnis ke berbagai daerah dengan membuka dapur baru di beberapa wilayah dan memasarkannya secara online. Semua itu agar bisnisnya bisa berkembang jauh lebih maju.
"Kita waktu itu sudah mulai pinteran kan, dalam arti kita coba endorse food blogger. Dari situ kirim-kirim ke food blogger, jadi people lebih aware dan marketnya lebih kebuka," tutur Nia.
Karena mulai berkembang, Nia dan lima sahabatnya itu pun mempekerjakan dua orang pegawai untuk menjalankan usahanya. Sebab, mereka mulai sedikit keteteran karena banyaknya pesanan.
Nia dan lima sahabatnya itu menjual nasi uduk dengan harga kisaran Rp 150 ribu sampai lebih dari Rp 1 juta. Harga tersebut dihitung berdasarkan porsi yang diminta si konsumen dalam setiap pesanan.
"Kalau Rp 1 jutaan lebih itu kuenya bisa buat 40-50 orang. Jadi kuenya empat tingkat, atau lebar, isinya, menunya juga lebih banyak. Kasarnya dihitung porsinya. Jadi mau buat makan 50 orang, nanti kita hitung jatuhnya 1 juta lebih. Kalau untuk yang Rp 150 ribu buat berempat, ukuran terbesar tergantung pesanan customer," katanya.
Kini, Nia dan lima sahabatnya itu bisa melayani hingga delapan pesanan kue setiap harinya. Mereka juga saat ini tak membuka toko dalam menjalankan usahanya, Nia sekarang hanya memasarkannya lewat media sosial dan memiliki sebuah dapur untuk menyiapkan pesanan konsumen.
Mereka pun berencana untuk bisa mengembangkan sayap bisnis ke berbagai daerah dengan membuka dapur baru di beberapa wilayah dan memasarkannya secara online. Semua itu agar bisnisnya bisa berkembang jauh lebih maju.
"Kita nggak mau buka tempat lagi, benar-benar lewat
online. Yang mau itu ke luar kota, jadi misalnya buka dapur di Bandung,
di Makassar kaya gitu, tapi bukan buka toko, hanya dapur saja. Itu yang
diinginkan sekarang," ucapnya.
Nia pun mengaku senang dengan bisnisnya sekarang ini. Terlebih, usaha dan kerja kerasnya itu dijalankan bersama sahabat-sahabatnya dan memajukan kuliner tradisional.
"Hasilnya sekarang sih happy banget sih, soalnya yang kita lalui awal-awal sih menyedihkan ya, susahnya, dan lain-lain. Mungkin sekarang kan 2017 makanan-makanan itu kan sudah wow, sedangkan makanan tradisional udah kehilangan jaman. Jadi awal-awal pas kita usaha nasi uduk itu responnya kurang. Tapi sekarang kita bisa dibilang bangga," tuturnya.
Bila Anda tertarik dengan Nasi Uduk Manja buatan Nia dan para sahabatnya, bisa mengunjungi akun instagram: nasiudukmanja.
Nia pun mengaku senang dengan bisnisnya sekarang ini. Terlebih, usaha dan kerja kerasnya itu dijalankan bersama sahabat-sahabatnya dan memajukan kuliner tradisional.
"Hasilnya sekarang sih happy banget sih, soalnya yang kita lalui awal-awal sih menyedihkan ya, susahnya, dan lain-lain. Mungkin sekarang kan 2017 makanan-makanan itu kan sudah wow, sedangkan makanan tradisional udah kehilangan jaman. Jadi awal-awal pas kita usaha nasi uduk itu responnya kurang. Tapi sekarang kita bisa dibilang bangga," tuturnya.
Bila Anda tertarik dengan Nasi Uduk Manja buatan Nia dan para sahabatnya, bisa mengunjungi akun instagram: nasiudukmanja.
0 Comments